Minggu, 03 April 2016

Upacara Adat Sunda dalam pernikahan




Adat Istiadan Sunda dalam malaksanakan Pernikahan
 Di atas foto pernikahan kakak perempuan saya, menikah Agustus 2016 kemarin. Nah di sini saya mau berbagi pengalaman pertama keluarga saya dalam mempersiapkan pernikahan. prosesi pernikahan memakai Adat Istiadat Sunda. Adat Istiadat Sunda yang Menawan 
Suku sunda merupakan suku yang sangat kaya akan adat dan istiadat. Sampai saat ini, suku Sunda masih memelihara dan menghargai adat istiadat yang mereka miliki. Salah satu uapacara adat yang menarik adalah upacara adat sunda saat pernikahan.Untuk prosesinya yan paling pertama yaitu Mapag Panganten


upacara adat ini dilaksanakan ketika menyambut kedatangan pengantin pria, karena pada umumnya upacara perkawinan masyarakat Sunda dilaksanakan di kediaman keluarga pengantin perempuan. Akan tetapi sekarang banyak yang menggunakan upacara adat Mapag Panganten setelah selesai acara ijab kabul Saat ini upacara Mapag Penganten merupakan sebuah kreasi baru masyarakat Sunda, karena pada awalnya upacara ini ditujukan untuk upacara penjemputan pejabat pemerintah, yang ternyata mendapat sambutan dari masyarakat dan kemudian dipergunakannya sebagai bentuk upacara penjemputan atau Mapag Panganten. Dalam upacara adat Mapag Panganten kaya akan berbagai atraksi seni dan melibatkan banyak seniman. Ada aneka tarian, salah satu nya adalah Tari Merak, seni karawitanbodoran (komedi), pelajaran tentang kehidupan yang ditunjukan simbol-simbol kesenian, dan lain-lain. Salah satu yang menarik perhatian dalam upacara adat Mapag Panganten adalah Lengser.
 Lengser merupakan salah satu tokoh dalam cerita Padjadjaran atau Mundinglaya Di Kusumah. Dalam upacara adat Mapag Panganten, Lengser terdiri dari pria tua yang merupakan Lengser sendiri atau Ki LengserPanayagan (pemain musik), Pamaya (penari), danPunggawa (prajurit penjaga). Aksi Lengser ini biasanya kerap mengundang tawa para tamu undangan karena biasanya Lengser menjadi sosok yang menarik perhatian penonton atau tamu undangan. Pasalnya dialah yang mengarahkan jalannya upacara tersebut. Begitu rombongan kedua mempelai datang ke gedung/ tempat resepsi, Lengser-lah yang akan menyambut dan mengarahkan mereka ke kursi pelaminan dengan diiringi para penari dan pembawa umbul-umbul. 
Setelah acara penjemputan yang diarahkan oleh Ki Lengser itu selesai mengarahkan, calon mempelai pria disambut oleh ibu calon mempelai wanita dengan mengalungkan rangkaian bunga. Selanjutnya upacara nikah sesuai agama dan dilanjutkan dengan sungkeman dan sawer atau kidung sawer yang merupakan upacara memberi nasihat kepada kedua mempelai yang dilaksanakan setelah acara akad nikah. Melambangkan Mempelai beserta keluarga berbagi rejeki dan kebahagiaan. Kedua orang tua menyawer mempelai dengan diiringi kidung. Untuk menyawer, menggunakan bokor yang diisi uang logam, beras, irisan kunyit tipis, permen. Prosesi dilanjutkan dengan membakar harupat, buka pintu, menginjak telur, melepas merpati, suapan, kemudian menarik ayam bakar. 





Begitulah Upacara Adat Pernikahan Sunda di laksanakan.



Kamis, 24 Maret 2016

Kenalan teman

Assalam'alaikum semua...

Hiii... Ini blog pertama saya teman. seneng rasanya pengalaman baru nih meskipun sebenernya ini cuma tugas dari dosen Bpk. H Roni.

Tugasnya "buat blog berisi tentang kebudayaan indonesia" huff binggung dah tuh harus mulai dari mana coba ?

ohh kita belum kenalan yak.. hahaaa kan pribahasa sering bilang tak kenal maka tak sayang. Okeh tapi kalian cukup kenal saya Siti Rokoyah di blog ini lambat laun pasti kita kenal banyak ko, hee 

Masih harus belajar banyak nih soal masalah blog, buat saya yang masih awam ini sedikit rumit kadang ngebosenin tapi bikin penasaran. Aneh ya, tapi begitulah tolong di bantu ya teman.

Kembali ketugas, supaya gak ngebosenin ini blog rencananya akan di isi sama pengalaman pribadi, berhubung saya suka maen sama alam hiking curug dan sebagainya dan supaya nyambung juga ke tugas saya akan bawa pesona dan budaya indonesia nya juga. Bertahap yah masih harus belajar mengelola blog nya dulu nih.

Nyampe sini dulu kenalan kita teman besok kita sambung lagi. Sedikit kurang PD maafkan aku yang sedang belajar ini teman terimakasih.

Wa'alaikumsallam..
Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di  Facebook,  Twitter,  Instagram, dan  Telegram

Budaya Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Berbagai aspek kebudayaan Indonesia: Bendera Merah Putih, Wayang Kulit, Garuda Pancasila, Keris, Nusantara, Candi Borobudur, tarian Papua, Masjid Raya Baiturrahman, Rumah Gadang Minangkabau, ukiran kayu khas Toraja, Sate, Angklung, tari Pendet dari Bali, Tumpeng, Gamelan, serta Batik dan Songket.
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Daftar isi  [sembunyikan]
1 Kebudayaan nasional
2 Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
2.1 Rumah adat
2.2 Upacara Adat
2.2.1 Sumatera
2.2.2 Jawa
2.2.3 Kalimantan
2.2.3.1 Kalimantan Barat
2.2.3.2 Kalimantan Tengah
2.2.3.3 Kalimantan Selatan
2.2.3.4 Kalimantan Timur
2.2.4 Sulawesi
2.2.5 Nusa Tenggara
2.2.6 Maluku
2.2.7 Papua
2.3 Tarian
2.4 Lagu
2.5 Musik
2.6 Seni Gambar
2.7 Seni Patung
3 Pakaian Adat
3.1 Seni Suara
3.2 Seni Sastra
3.3 Makanan
3.4 Film
4 Referensi
5 Pranala luar
Kebudayaan nasional[sunting | sunting sumber]
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:

Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 199
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”

Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.

Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.[1]

Wujud kebudayaan daerah di Indonesia[sunting | sunting sumber]
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:

Rumah adat[sunting | sunting sumber]

Rumah gadang, rumah adat sumatera barat
Berikut adalah daftar rumah adat di Indonesia
Aceh:
Rumoh Aceh
Rumah Krong Bade
Sumatera Utara:
Rumah Balai Batak Toba
Rumah Bolon
Omo Sebua (Nias)
Sumatera Barat:
Rumah Gadang
Uma (Mentawai)
Riau:
Selaso Jatuh Kembar
Lontiok
Kepulauan Riau: Rumah Belah Bubung
Jambi:
Rumah Panggung
Rumah Betiang
Bangka Belitung: Rumah Rakit
Bengkulu: Rumah Bubungan Lima
Sumatera Selatan:
Rumah Limas
Rumah Ulu
Lampung: Nuwo Sesat
Jakarta: Rumah Kebaya (Rumah Bapang) dan Rumah Gudang
Jawa Barat dan Banten: Rumah Kesepuhan
Yogyakarta: Bangsal Kencono
Jawa:
Joglo (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Tanean Lanjhang (Madura)
Bali: Gapura Candi Bentar
Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka Samawa (Lombok)
Nusa Tenggara Timur:
Lopo
Sao Ata Mosa Lakitana
Rumah Musalaki
Kalimantan Barat: Rumah Panjang
Kalimantan Selatan : Rumah Banjar
Kalimantan Tengah: Rumah Betang
Kalimantan Timur: Rumah Lamin
Kalimantan Utara: Rumah Baloy
Sulawesi Selatan:
Bola Soba (Bugis Bone)
Balla Lompoa (Makassar Gowa)
Sulawesi Barat: Tongkonan (Tana Toraja)
Sulawesi Tenggara:
Istana Buton
Laikas
Sulawesi Utara: Rumah Bolaang Mongondow
Sulawesi Tengah: Souraja
Gorontalo:
Bandayo Po Boide
Dulohupa
Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)
Maluku Utara: Sasadu
Papua: Honai
Papua Barat:
Kambik (suku Moi)
Rumsram (Biak)
Jew (Asmat)
Harit (Maybrat-Teminabuan)
Kun (suku-suku sekitar DAS Mamberamo-Sarmi)
Upacara Adat[sunting | sunting sumber]
Upacara adat merupakan suatu bentuk tradisi yang bersifat turun-temurun yang dilaksanakan secara teratur dan tertib menurut adat kebiasaan masyarakat dalam bentuk suatu rangkaian aktivitas permohonan sebagai ungkapan rasa terima kasih. Selain itu, upacara adat merupakan perwujudan dari sistem kepercayaan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai universal, bernilai sakral, suci, religius, dilakukan secara turun-temurun serta menjadi kekayaan kebudayaan nasional.

Unsur-unsur dalam upacara adat meliputi: tempat upacara, waktu pelaksanaan, benda-benda/peralatan dan pelaku upacara yang meliputi pemimpin dan peserta upacara.

Jenis-jenis upacara adat di Indonesia antara lain: Upacara kelahiran, perkawinan, kematian, penguburan, pemujaan, pengukuhan kepala suku dan sebagainya.

Beberapa upacara adat tradisional yang dilaksanakan masyarakat antara lain:

Sumatera[sunting | sunting sumber]
Peucicap di Aceh
Peusijuek dapu di Aceh
Peutron Aneuk di Aceh
Tabuik di Sumatera Barat
Balimau di Sumatera Barat
Makan bajamba di Sumatera Barat
Basuh lantai di Kepulauan Riau
Mandi safar Melayu di Kepulauan Riau
Ratif saman di Kepulauan Riau
Tepuk tepung tawar di Kepulauan Riau
Jawa[sunting | sunting sumber]

Wayang Kulit
Seren taun di Jawa Barat
Mitoni, tedak siti, ruwatan, kenduri, grebegan di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur
Dugderan oleh masyarakat Semarang
Kasodo oleh masyarakat Tengger
Kalimantan[sunting | sunting sumber]
Kalimantan Barat[sunting | sunting sumber]
Gawai Dayak masyarakat Dayak
Robo-robo masyarakat Mempawah
Kalimantan Tengah[sunting | sunting sumber]
Tiwah masyarakat Dayak Ngaju
Kalimantan Selatan[sunting | sunting sumber]
Baayun Mulud masyarakat Banjar
Badudus masyarakat Banjar
Bapapai masyarakat Banjar
Aruh Baharin masyarakat Dayak
Mappanretasi masyarakat Bugis Pagatan
Macceratasi masyarakat Kotabaru Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur[sunting | sunting sumber]
Erau di Kutai Kartanegara
Sulawesi[sunting | sunting sumber]
Mapasilaga tedong suku Toraja
Rambu solo suku Toraja
Nusa Tenggara[sunting | sunting sumber]
Ngaben di Bali
Nelu bulanin di Bali
Pasola sumba di Pulau Sumba
Maluku[sunting | sunting sumber]
Kololi kie di Maluku Utara
Pukul sapu di Maluku
Abdau di Maluku
Buka sasi lompa di Maluku
Papua[sunting | sunting sumber]
Barapen atau Bakar batu di Papua
Sanepen di Biak
Tarian[sunting | sunting sumber]

Tari tradisional, bagian dari budaya daerah yang menyusun kebudayaan nasional Indonesia
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tarian Indonesia
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.

Lagu[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar lagu daerah Indonesia
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.

Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar lagu nasional Indonesia
Selain lagu daerah, Indonesia juga memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang kemerdekaan.

Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman.

Musik[sunting | sunting sumber]

Gamelan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Musik di Indonesia
Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali

Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri.[2] Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.

Seni Gambar[sunting | sunting sumber]
Jawa: Wayang
Sumatera Utara: Tortor
Seni Patung[sunting | sunting sumber]
Jawa: Patung Buto
Bali: Garuda Wisnu Kencana
Papua: Asmat
Pakaian Adat[sunting | sunting sumber]

Ulos yang dipakai penari Sigale gale.
Berikut adalah daftar pakaian adat di Indonesia:

Aceh
Ulee Balang
Sumatera Utara:
Ulos
Suri-suri
Gotong
Gara Gara/Beka buluh
Baru Oholu dan Õröba Si’öli (Nias)
Sumatera Barat (Minang):
Anak Daro
Marapule
Minang Roki
Pakaian Penghulu
Pakaian Bundo Kanduang
Riau/Jambi (Melayu):
Baju Kurung, Sarung dan Songkok
Kebaya Laboh
Cekak Musang
Teluk Belanga
Kepulauan Riau (Melayu)
Baju kurung keke
Cekak musang
Baju gunting Cina
Kain cual Anambas
Kebaya labuh
Sunting Melayu
Tanjak
Teluk belanga
Tudung manto
Bangka Belitung
Kain Cual, Paksian dan Sungkon
Sumatera Selatan:
Songket
Aesan Gede
Lampung:
Tapis
Kikat dan Ketupung
Jakarta
Baju Koko dan Caping
Kebaya Encim/Hwa Kun dan Kembang Goyang
Jawa:
Batik
Beskap dan Blangkon
Kebaya
Dodotan
Baju Pesa'an (Madura)
Kebaya Rancongan (Madura)
Bali:
Kemben
Kancrik
Kain gringsing
Nusa Tenggara Timur:
Tenun Ikat
Pakaian Tais
Beti / Taimuti
Kalimantan Barat
King Baba
King Bibinge
Burai King Burai
Kalimantan Selatan
Sasirangan
Laung
Kalimantan Timur
Sarung Samarinda
Sulawesi Utara (Minahasa)
Wuyang
Pasalongan Rinegetan
Baju Kurai
Baju Banjang
Baju Ikan Duyung
Tonaas Wangko/Walian Wangko
Sulawesi Tengah (Toraja)
Kondi Limanan
Kalando Limanan
Sulawesi Selatan (Bugis/Makassar):
Baju Bodo
Jas Tutup
Baju La'bu
Maluku
Baju Cele
Papua:
Manawou
Koteka/Holim, Yokal dan Sali (suku Dani)
Pummi dan Tok (suku Asmat)
Papua Barat:
Ewer
Seni Suara[sunting | sunting sumber]
Jawa: Sinden
Sumatera Utara: Talibun
Gorontalo: Dikili
Kepulauan Riau: Ghazal, Kompang
Seni Sastra[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sastra Indonesia
Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut.

Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.

Makanan[sunting | sunting sumber]

Contoh hidangan Indonesia khas Sunda; ikan bakar, nasi timbel (nasi dibungkus daun pisang), ayam goreng, sambal, tempe dan tahu goreng, dan sayur asem; semangkuk air dengan jeruk nipis adalah kobokan.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Makanan Indonesia
Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.

Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.

Film[sunting | sunting sumber]

Poster film Loetoeng Kasaroeng tahun 1926.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Perfilman Indonesia
Era awal perfilman Indonesia ini diawali dengan berdirinya bioskop pertama di Indonesia pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama Gambar Idoep yang menayangkan berbagai film bisu.

Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara Indonesia belum ada dan masih merupakan Hindia Belanda, wilayah jajahan Kerajaan Belanda. Film ini dibuat dengan didukung oleh aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.

Perfilman Indonesia sendiri memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lain. Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain Onky Alexander, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, Desy Ratnasari.

Selain film-film komersil, juga ada banyak film film nonkomersil yang berhasil memenangkan penghargaan di mana-mana yang berjudul Pasir Berbisik yang menampilkan Dian Sastrowardoyo dengan Christine Hakim dan Didi Petet. Selain dari itu ada juga film yang dimainkan oleh Christine Hakim seperti Daun di Atas Bantal yang menceritakan tentang kehidupan anak jalanan. Tersebut juga film-film Garin Nugroho yang lainnya, seperti Aku Ingin Menciummu Sekali Saja, juga ada film Marsinah yang penuh kontroversi karena diangkat dari kisah nyata. Selain itu juga ada film film seperti Beth, Novel tanpa huruf R, Kwaliteit 2 yang turut serta meramaikan kembali kebangkitan film Indonesia. Festival Film Indonesia juga kembali diadakan pada tahun 2004 setelah vakum selama 12 tahun.

Referensi[sunting | sunting sumber]
^ Direktorat Sejarah dan Nilai Tradsional, Kongres Kebudayaan 1991: Kebudayaan Nasional Kini dan pada Masa Depan
^ Indonesian Geography http://countrystudies.us/indonesia/28.htm
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Gambar Rumah Adat Indonesia
Pakaian Adat Indonesia
[sembunyikan] l b s
 Topik Indonesia
Sejarah Nusantara
Prasejarah Kerajaan Hindu-Buddha Kerajaan Islam Era Portugis Era VOC Era Belanda Era Jepang Era Kemerdekaan
Sejarah Indonesia
Sejarah nama Indonesia Proklamasi Masa Transisi Era Orde Lama (Dekrit Presiden Demokrasi Terpimpin Gerakan 30 September) Era Orde Baru (Supersemar Integrasi Timor Timur Gerakan 1998) Era reformasi
Geografi
Air terjun Bendungan & Waduk Danau Gunung & pegunungan Gunung berapi Laut Pulau & kepulauan Selat Sungai Tanjung & ujung Teluk Titik-titik garis pangkal
Politik dan
pemerintahan
Lembaga Negara Pemerintah Presiden Kementerian MPR DPR DPD MA MK KY BPK Perwakilan di Luar Negeri Kepolisian Militer Administratif (Provinsi Kabupaten/kota Kecamatan dan Kelurahan/Desa) Hubungan Luar Negeri Hukum Undang-Undang Pemilu Partai Politik Kewarganegaraan
Ekonomi
APBN APBD Bank Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Bursa Berjangka Jakarta  Pariwisata Perusahaan BUMN  Sains dan Teknologi Transportasi
Demografi
Suku Bahasa Agama Nama Indonesia Tokoh
Budaya
Seni Film Tari Sastra Musik Lagu  Masakan Mitologi Pendidikan Olahraga Busana daerah Arsitektur (Bandar udara Pelabuhan Stasiun kereta api Terminal Pembangkit listrik) Warisan budaya (Wayang Batik Keris Angklung Tari Saman Noken)
Simbol
Sang Saka Merah Putih Garuda Pancasila Ibu Pertiwi Nusantara
Flora fauna
Fauna Flora Bunga Binatang Burung Ikan Tumbuhan Cagar alam Suaka margasatwa Taman nasional Terumbu karang
Lainnya
Media Telekomunikasi Internet  Penyiaran Televisi nasional Televisi lokal Radio  Tanda kehormatan Kode telepon Kode kendaraan Kodepos Hari penting
Portal Indonesia